LILLAH : segala
amal perbuatan apa saja, baik yang hubungan langsung kepada Alloh dan
Rosul-Nya SAW, maupun yang hubungan denga masyarakat, dengan sesama
makhluk pada umumnya, baik yang wajib, yang sunnah atau yang wenang,
asal bukan perbuatan yang merugikan/bukan perbuatan yang tidak diridhoi
Alloh, melaksanakannya supaya disertai dengan niat dan tujuan untuk
mengabdikan diri kepada Alloh Tuhan Yang Maha Esa dengan ikhlas tanpa
pamrih ! LILLAHI TA'ALA!, LAA ILAAHA ILLALLOOH ( = tiada tempat mengabdi
selain kepada Alloh ). WAMAA KHOLAQTUL JINNA WALINSA ILLAA LIYA'BUDUUN (
= dan tiadalah AKU menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-KU ) (Al Dzariyaat-56)
BILLAH : Menyadari
dan merasa senantiasa kapan dan dimanapun berada, bahwa segala sesuatu
termasuk gerak-gerik dirinya lahir batin , adalah ALLOH TUHAN MAHA
PENCIPTA yang menciptakan dan menitahkannya. Jangan sekali-kali merasa
lebih-lebih mengaku bahwa diri kita ini memiliki kekuatan atau
kemampuan. LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH ( tiada daya dan
kekuatan melainkan atas titah Alloh-BILLAH )
LIRROSUL :
Disamping niat mengabdikan diri / beribadah kepada Alloh- LILLAH
seperti diatas, dalam segala tindakan dan perbuatan apa saja, asal bukan
perbuatan yang tidak diridhoi Alloh, bukan perbuatan yang merugikan,
supaya juga disertai niat mengikuti jejak tuntunan Rosululloh SAW. “ YAA
AYYUHAL-LADZIINA AAMANUU ATHII ‘ULLOOHA WA ATHII ‘UR-ROSUULA WALAA
TUBTHILUU A'MAALAKUM “ ( Hai orang-orang yang beriman ( BILLAH ),
taatlah kepada Alloh ( LILLAH ) dan taatlah kepada Rosul ( LIRROSUL ),
dan janganlah kamu merusakkan amal-amalmu sekalian ( Muhammad 33 )
BIRROSUL : Disamping
sadar BILLAH seperti diatas, supaya juga menyadari dan merasa bahwa
segala sesuatu termasuk gerak-gerik dirinya lahir batin ( yang diridhoi
Alloh ) adalah sebab jasa Rosululloh SAW. “ WAMAA ARSALNAAKA ILLA
ROHMATAN LIL'AALAMIIN “ (= Dan tiada Aku mengutus Engkau Muhammad
melainkan rohmat bagi seluruh alam ( Al Anbiya 107 ). Penerapan LILLAH
–BILLAH dan LIRROSUL-BIRROSUL seperti diatas adalah merupakan realisasi
dalam praktek hati dari dua kalimat syahadat “ ASYHADU AN LAA ILAAHA
ILLALLOOH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLOH SAW “
YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQOH : Mengisi
dan memenuhi segala bidang kewajiban. Melaksanakan kewajiban disegala
bidang tanpa menuntut hak. Baik kewajiban-kewajiban terhadap Alloh wa
Rosuulihi SAW, maupun kewajiban-kewajiban dalam hubungannya didalam
masyarakat di segala bidang dan terhadap makhluk pada umumnya.
TAQDIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA' FAL ANFA' : Didalam
melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut supaya mendahulukan yang
lebih penting ( AHAMMU ). Jika sama-sama pentingnya, supaya dipilih yang
lebih besar manfaatnya ( ANFA'U ). Hal-hal yang berhubungan dengan
ALLOH wa ROSUULIHI SAW. Terutama yang wajib, pada umumnya harus
dipandang “ AHAMMU “ ( lebih penting ) dan hal-hal manfaatnya dirasakan
juga oleh orang lain atau ummat dan masyarakat pada umumnya harus
dipandang “ ANFA'U “ ( lebih bermanfaat ).
0 komentar:
Posting Komentar